Wednesday, 31 August 2016

Faktor Luar yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman


Selain faktor dalam yang berupa  gen dan hormon pada tanaman, faktor luar ini juga mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, diantaranya adalah,

  • Air
Air merupakan senyawa utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Fungsi utama air untuk tanaman adalah sebagai bahan baku untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan biji. Karena pentingnya peran air untuk tumbuhan, sehingga tumbuhan yang hidup di lingkungan yang persediaan airnya sedikit memiliki bentuk khusus untuk menjaga agar pengeluaran air dari dalam tubuhnya sedikit atau mempunyai organ khusus yang berfungsi untuk menyimpan air. Tumbuhan yang kekurangan air lama kelamaan akan mati, hal ini terjadi karena tanpa air reaksi kimia didalam sel tumbuhan tidak dapat berlangsung.
  • Cahaya
Cahaya matahari merupakan sumber energy utama yang sangat penting untuk proses fotosintesis. Umumnya cahaya matahari juga menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Pertumbuhan tanaman ditempat yang cukup cahaya matahari akan lebih lambat daripada ditempat yang gelap. Pertumbuhan yang cepat ditempat gelap disebut etiolasi.
Intensitas cahaya dan panjang sinar yang mengenai tumbuhan tidak sama sepanjang hari atau sepanjang tahun. Respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang sinar disebut fotoperiodisme. Cahaya juga dapat merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Ada tanaman yang dapat berbunga pada hari pendek, disebut tumbuhan berhari pendek yaitu tumbuhan yang berbunga pada saat lamanya penyinaran matahari lebih pendek dari waktu gelapnya dan ada tanaman yang berbunga pada hari panjang, disebut tumbuhan berhari panjang yaitu tumbuhan yang berbunga pada saat lamanya penyinaran matahari lebih panjang dari waktu gelapnya.
Pengaruh cahaya pada tumbuhan dapat kita lihat secara jelas dari kecenderungan kuat pada tumbuhan untuk mengarah ke cahaya, khususnya cahaya matahari, peristiwa ini disebut fototropisme.
  • Kelembapan
Kelembapan udara berpengaruh terhadap tumbuhan, tetapi pengaruhnya berbeda beda pada tiap jenis tumbuhan. Pada umumnya tanah dan udara yang lembap memberikan pengaruh yang baik untuk pertumbuhan. Keadaan yang lembap menyebabkan air yang diserap tumbuhan lebih banyak, sebaliknya air yang diuapkan lebih sedikit. Hal ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sel untuk mencapai ukuran maksimum sehingga tumbuhan lebih cepat menjadi besar.
  • Suhu
Tumbuhan membutuhkan suhu optimum untuk pertumbuhannya. Selain itu, pada pertumbuhan tanaman dieknal juga suhu minimum dan suhu maksimum. Suhu optimum adalah suhu tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Suhu minimum adalah suhu paling rendah yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh. Sementara suhu maksimum adalah suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh.
Suhu optimum, minimum dan maksimum untuk setiap jenis tumbuhan berbeda beda. Suhu berkaitan erat dengan kerja enzim yang mempengaruhi berbagai reaksi kimia didalam tubuh tumbuhan. Enzim akan rusak apabila suhunya terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  • Makanan
Makan merupakan sumber energy dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Pada proses fotosintesis dibutuhkan bahan baku berupa air dan karbondioksida, selain itu tumbuhan juga membutuhkan unsur unsur mineral lainnya. Berdasarkan banyaknya jumlah unsur mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan, unsur mineral dibedakan menjadi 2 yaitu makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen adalah unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah besar. Contoh, karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, magnesium, kalsium, kalium fosfor dan sulfur. Mikroelemen adalah unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah kecil. Contoh, zat besi, klorin, tembaga, seng, nikel, boron, molybdenum dan mangan. Apabila suatu tumbuhan kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebut akan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan menjadi terganggu dan jika dibiarkan maka tumbuhan akan mati.

Tuesday, 23 August 2016

Pengaruh Hormon Auksin pada Tanaman


Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul di bawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan di atas permukaan batang.
 Hormon auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari.

Berikut adalah perubahan perubahan yang disebabkan oleh hormon auksin pada tanaman yang memperoleh sinar dari satu sisi
  • Auksin akan terakumulasi dibagian batang yang tidak terkena sinar.
  • Apabila konsentrasi auksin seimbang maka akan terjadi pertumbuhan yang lurus pada tanaman.
  • Konsentrasi auksin yang tinggi di bagian yang tidak terkena sinar akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang.
  • Pertumbuhan sel yang lebih banyak dibagian yang kurang sinar menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tanaman tumbuh ke arah cahaya.
Jenis jenis hormon auksin, auksin a yang mana memiliki satu mol air lebih banyak dibandingkan auksin b. Heteroauksin atau asam indol asetat (IAA), merupakan salah satu jenis auksin yang dapat diekstraksi dari tumbuhan.
  1. Auksin mempengaruhi pembentukan akar pada setek
    Tumbuhan
    yang disetek akan menghasilkan akar jika setek tumbuhan tersebut mempunyai tunas. Hal itu terjadi karena tunas dapat menghasilkan auksin yang kemudian diedarkan ke dasar pemotongan setek sehingga terbentuklah akar.
  2. Auksin mempengaruhi batang tumbuhan mengarah kea rah cahaya
    Pada
    daerah yang gelap konsentrasi auksin menjadi lebih tinggi daripada daerah yang lebih terang sehingga pada daerah gelap sel akan memanjang lebih cepat. Hal ini menyebabkan batang menjadi bengkok kea rah sumber cahaya.
  3. Auksin bekerja sama dengan gas etilen yang menyebabkan gugurnya daun.
    Auksin
    yang bekerja sama dengan gas etilen dapat membentuk daerah absisi yang terletak diantara batang dan pangkal tangkai daun. Pada daun yang sudah tua produksi auksin menurun, hal ini menyebabkan sel sel di lapisan absisi lebih sensitif terhadap gas etilen. Gas etilen tersebut mempengaruhi sel sel daun untuk memproduksienzim yang dapat mencerna  selulosa dan komponen dinding sel lainnya sehingga mengakibatkan terjadinya pemisahan pada daerah absisi yang akhirnya menyebabkan terlepasnya daun tersebut dari batang.
  4. Auksin mempengaruhi pembentukan buah
    Pemberian
    larutan IAA pada kepela putik beberapa jenis tumbuhan menyebabkan tumbuhan tersebut dapat membentuk buah tanpa penyerbukan. IAA menyebabkan bakal buah tumbuh menjadi buah yang tidak mengandung biji.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Biji


Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis yang terjadi didalam organisme yang merupakan pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi) yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula). Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi dan pertambahan berat.

Perkembangan adalah terspesialisasinya sel sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat diukur, tetapi dapat dilihat dari terjadinya perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji diawali dengan perkecambahan biji, selanjutnya kecambah berkembang menjadi tanaman kecil yang sudah mempunyai akar, batang dan daun, kemudian tumbuhan kecil tersebut mengalami pertumbuhan membesar. Pada masa tertentu didalam pertumbuhan dan perkembangannya akan membentuk bunga dan menghasilkan biji.

Perkecambahan Biji

Perkecambahan adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Perkecambahan hanya akan terjadi apabila syarat syarat yang dibutuhkan terpenuhi, seperti tersedianya air yang cukup, suhu optimum, dan oksigen yang cukup untuk respirasi aerobik. Apabila syarat syarat tersebut tidak terpenuhi, maka biji akan tetap dalam keadaan dorman. Lamanya biji dorman bertahan hidup dan mampu berkecambah berbeda beda, tergantung dari jenis tumbuhan dan kondisi lingkungan.


Tahap pertama perkecambahan yaitu penyerapan air oleh biji sampai setiap sel cukup terisi air sehingga komponen selnya dapat mulai bekerja. Tahap penyerapan air oleh biji disebut proses fisika. Proses ini terjadi akibat adanya perbedaan potensial air dari biji dengan lingkungan sekitarnya. Biji yang kering memiliki potensial air yang rendah sehingga dapat menyerap air (imbibisi) dari lingkungan sekitarnya.
Air yang masuk kedalam biji menyebabkan biji mengembang, kulit biji pecah dan embrio aktif untuk melepaskan hormone giberelin. Hormon ini mendorong lapisan tipis bagian luar  endsoperma (aleuron) untuk mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim tersebut menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat didalam kotiledon dan endosperma sehingga menghasilkan molekul kecil. Molekul kecil tersebut diserap oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman. Seluruh proses tersebut disebut proses kimia. Enzim yang berperan pada proses kimia perkecambahan biji adalah enzim amilase. Enzim tersebut menghidrolisis pati menjadi gula.

Pengaruh unsur Kalium (K) pada Tanaman


Kalium (K) adalah salah satu dari 17 nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Kalium diklasifikasikan sebagai makronutrien, seperti halnya nitrogen (N) dan fosfor (P).

Kalium pada Tanaman
Kalium sangat penting dalam hampir semua proses yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Tanaman yang kekurangan kalium kurang tahan terhadap kekeringan, kelebihan air, dan suhu tinggi dan rendah. Tanaman juga kurang tahan terhadap hama, penyakit dan serangan nematoda. Kalium meningkatkan kesehatan secara keseluruhan pada tanaman untuk tumbuh dan membantu melawan penyakit. Kalium mempengaruhi faktor kualitas pada tanaman seperti pada ukuran, bentuk, warna dan kekuatan dari benih atau biji-bijian.
Pengaruh Kalium pada Tanaman
  •  Meningkatkan pertumbuhan akar dan lebih tahan kekeringan
  • Mengaktifkan setidaknya 60 enzim yang terlibat dalam pertumbuhan
  •  Membantu dalam proses fotosintesis dan pembentukan makanan
  •   Membantu mentranslokasi gula dan pati
  •  Menghasilkan biji-bijian kaya pati
  • Meningkatkan kandungan protein dari tanaman
  •  Mempertahankan dan mengurangi kekurangan air dan layu
  •  Membantu menghambat penyebaran penyakit tanaman dan nematoda.
Gejala Kekurangan Kalium
Kalium adalah unsur dengan mobilitas yang tinggi pada tanaman dari jaringan tua ke jaringan muda. Akibatnya, gejala kekurangan kalium biasanya terjadi pertama pada daun bawah dari tanaman, dan menuju ke arah atas sebagai tanda defisiensi meningkat. Salah satu tanda yang paling umum dari kekurangan kalium adalah daun menguning, atau terbakar (klorosis), disepanjang tepi daun. Dalam kasus yang parah, biasanya daun akan rontok. Namun, dengan tanaman berdaun lebar, seperti kedelai dan kapas, seluruh daun bisa terjangkit, mengakibatkan defoliasi dini dari tanaman. Tanaman yang kekurangan kalium tumbuh lambat dan mempunyai sistem perkembangan akar yang buruk. Batang melemah, dan biji tanaman seperti jagung dan padi umumnya kecil.

Tuesday, 16 August 2016

Peran Unsur Fosfor (P) pada Tanaman



Fosfor (P) sangat penting untuk semua organisme yang hidup. Tanaman membutuhkan fosfor untuk tumbuh normal. Fosfor memainkan peran dalam fotosintesis, respirasi, menyimpan dan mentrasfer energi, pembelahan sel, pertumbuhan sel dan beberapa proses lain pada tanaman.

Bagaimana tanaman mendapatkan fosfor?
Fosfor paling sering ditemukan pada formasi batuan dan sedimen laut sebagai garam fosfat.
Garam fosfat dihasilkan dari batuan melalui pelapukan biasanya larut dalam air tanah dan akan diserap oleh tanaman.

Ciri ciri tanaman yang kekurangan unsur fosfor:
  1. Munculnya warna merah keunguan pada bagian bawah daun, terutama pada tulang daun.
  2. Daun menjadi terpelintir, tepi daun, batang dan cabang juga berwarna ungu karena pembentukan antosianin.
  3. Gejala kekurangan unsur P pada tanaman ini diawali terutama pada daun daun tua yang berubah warna menjadi keunguan, tepi daun menjadi coklat, tulang daun muda berwarna hijau gelap.
  4. Pertumbuhan menjadi lambat kerdil, daun kecil dan pada akhirnya gugur.
  • Kekurangan unsur P mengakibatkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan pada tanaman.
  • Kelebihan unsur P menyebabkan penyerapan unsur lain seperti unsur mikro besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn) terganggu, tetapi gejalanya sulit dilihat secara fisik pada tanaman.

Peranan Nitrogen pada Tanaman


Dari semua nutrisi penting, nitrogen diperlukan oleh tanaman dalam jumlah terbesar dan yang paling dibutuhkan dalam produktivitas tanaman. Dalam jaringan tanaman, kandungan nitrogen berkisar dari 1 dan 6%. Nitrogen merupakan nutrisi yang paling terbatas dalam produksi tanaman.

Bentuk Nitrogen
Bentuk nitrogen yang tersedia yang bisa diserap tanaman adalah
  • Ammonium
  • Nitrat

Fungsi nitrogen pada tanaman
  • Nitrogen merupakan elemen penting dari semua asam amino.  Asam amino adalah merupakan protein.
  • Nitrogen juga merupakan komponen dari asam nukleat, yang membentuk DNA dari semua makhluk hidup dan memegang kode genetik.
  • Nitrogen adalah komponen klorofil, yang merupakan tempat pembentukan karbohidrat (fotosintesis). Klorofil juga zat yang memberi warna hijau pada tumbuhan.
o   Fotosintesis terjadi pada tingkat tinggi ketika ada nitrogen yang cukup.
o   Suatu tumbuhan yang menerima nitrogen yang cukup biasanya akan menunjukkan pertumbuhan tanaman yang kuat.  Daun juga akan berwarna hijau gelap.

Ciri ciri tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen (N)
  1. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan. 
  2. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
  3. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
  4. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
  5. Jika tanaman sangat kekurangan, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah ke bagian atas

Ciri ciri tanaman yang  kelebihan unsur Nitrogen (N)
Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.

Saturday, 13 August 2016

Bagian Bagian pada Tubuh Udang


Udang merupakan jenis hewan dekapoda, yang berarti berkaki sepuluh. Mereka memiliki cangkang yang keras, tipis dan halus.
Hewan yang tergolong krustasea ini memiliki 3 bagian tubuh yang berbeda, yakni kepala, dada dan perut.

Bagian tubuh udang dipecah menjadi 8 bagian utama:
  • Karapas atau bagian kepala, tanduk menonjol keluar dari depan, atas dan tengah
  • 6 segmen perut yang dimulai tepat dibelakang karapas
  • Telson atau bagian ekor
Mata terletak dikedua sisi disebelah tanduk. Mulut terletak dibagian depan bawah antara kedua antena sebelum kaki kaki yang panjang yang digunakan untuk berjalan.

Karapas merupakan bagian dari cangkang luar yang berfungsi untuk melindungi kepala dan dada. Tanduk itu sendiri merupakan perpanjangan dari karapas yang berfungsi untuk menstabilkan saat udang sedang berenang.

 Udang memiliki 5 pasang kaki yang bersendi pada bagian dada, 3 pasang digunakan untuk berjalan dan 2 pasang yang memiliki cakar digunakan untuk makan.

Pada bagian perut terdapat 5 pasang kaki yang digunakan untuk berenang. Udang memiliki dua pasang antena sensorik yang bersegmen dan mata majemuk.



  • Karapas adalah cangkang keras yang melindungi organ dalam pada tubuh Krustasea.
    Karapas
    merupakan penutup sefalothoraks yang tersusun dari zat tanduk atau kitin yang tebal.
  • Krustasea adalah suatu kelompok besar dari artropoda, Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.